Wamendag Apresisasi Pengusaha Tembus Pasar Ekspor di Tengah Pandemi
Wamendag Jerry Sambuaga bersama Mendag Agus Suparmanto mengikuti Presiden Joko Widodo dalam pelepasan export paling besar tahun 2020 pada akhir minggu tempo hari. Pelepasan export dikerjakan bertepatan di sejumlah kota lewat mekanisme hybrid, fisik atau virtual.
berbagai manfaat makan udang dan risikonya untuk kesehatan
Presiden Joko Widodo secara virtual lakukan pengesahan penyeluncuran export di Jakarta. Di Boyolali, Wamendag Jerry Sambuaga mengikut acara itu secara fisik bersama Wakil Gubernur Jawa tengah Taj Yasin Maimoen dan beberapa pebisnis.
Sesaat, Mendag Agus Suparmanto lakukan hal yang sama di Lamongan, dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Kecuali di Boyolali dan Lamongan, export dilepaskan dari Medan, Jakarta, Bontang, Makassar, Bandung dan Lampung.
Produk yang di-export benar-benar bermacam, dimulai dari makanan buatan, alas kaki, rempah-rempah, produk pertanian, perikanan, kehutanan, mebel sampai beberapa barang unik seperti gazebo dan serat kapuk.
Jumlah propinsi yang terjebak sekitar 16 propinsi dengan nilai export sebesar USD 1,64 Milyar atau Rp 23,75 Triliun. Yang tarik dalam pelepasan export itu ialah keikutsertaan banyak UMKM dan mereka yang baru pertamanya kali lakukan export.
Presiden Joko Widodo menghargai Kemendag sekalian mengutamakan ada banyak rintangan yang perlu ditemui. Menurut Jokowi, Indonesia capai surplus sebesar USD 17,07 Milyar s/d Oktober 2020 tetapi sesungguhnya ada banyak kesempatan yang dapat dikerjakan dan diptimalkan. Oleh karenanya, Presiden memberi pesan supaya jangan buru-buru senang dan lagi berusaha tingkatkan performa export.
Wamendag Jerry Sambuaga menjelaskan jika presiden Joko Widodo stabil dalam peraturan export atau pembimbingan ekonomi pada umumnya.
Stabilitas itu menurut Jerry melingkupi seluruh faktor, dimulai dari pemercepatan pembicaraan perdagangan, pembimbingan seluruh bidang dan rasio industri, sampai pembenahan mekanisme logistik dan transportasi.
"Presiden pengin kita serius memaksimalkan export supaya export dapat semakin punyai andil untuk ekonomi nasional, penggerak kebangunan ekonomi dan kesejahteraan warga. Itu yang kami translate dalam bermacam program di Kemendag. Tidak cuma dalam program intern, dan juga dalam kolaborasi dengan K/L atau stake holder lain," kata Jerry dalam penjelasannya, Senini (7/12/2020).
Wamendag sendiri sampaikan animo ke beberapa aktor usaha yang tidak capek berusaha dan tidak pesimis walau dalam periode wabah.
Menurut dia, wabah benar-benar memberi rintangan yang lumayan berat, tapi bisa dibuktikan jika dalam kerangka export banyak pebisnis yang malah bertambah volume exportnya.
"Pada acara diskusi barusan bisa dibuktikan jika banyak pebisnis malah memperoleh kenaikan pesanan. Bahkan mereka harus mengantre container peti bungkus dan pelayaran. Jadi, mudah-mudahan ini jadi signal positif ekonomi Indonesia dapat selekasnya bangun dan export jadi penggeraknya," lebih Jerry.
Kementerian perdagangan menurut Jerry sukses mengakhiri banyak kesepakatan perdagangan. Untuk tahun ini beberapa kesepakatan besar sudah berlaku diantaranya Indonesia-Australia CEPA dan ASEAN-Hong Kong Free Trade Agreement.
Disamping itu, penandatangan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dan ekstensi sarana GSP adalah perolehan diplomasi dagang tahun ini.Implikasi dari bermacam kesepakatan perdagangan memperlihatkan tren yang paling positif diperlihatkan dengan utilisasi Surat Info Asal (SKA) bertambah tajam.
Pada kerangka Indonesia-Chile CEPA misalkan, kenaikan utilisasi SKA capai lebih dari 160 % dan volume perdagangan bertambah tajam jadi USD 53,3 juta per Juli 2020.
Karena itu Wamendag benar-benar percaya diri jika di beberapa tahun kedepan export Indonesia tetap akan bertambah, tidak cuma di beberapa pasar tradisionil dan juga mencapai beberapa pasar non-tradisional dan beberapa negara baru.
Indonesia memberi perlawanan pada Uni Eropa yang dipandang mendiskriminasi produk sawit. Dengan menyampaikan UE ke WTO. Wamendag Jerry Sambuaga mengutarakan fakta dan persiapan Indonesia dalam tuntutan ini di WTO.
