Menko PMK Muhadjir Effendy: Prioritas Penerima Vaksin Covid-19 Tetap Garda Terdepan
Menteri Koordinator Sektor Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menjelaskan, fokus yang akan diberi vaksin Covid-19 produksi Sinovac ini ialah mereka yang ada digaris depan yaitu beberapa petugas klinis, TNI dan polri.
berbagai manfaat makan udang dan risikonya untuk kesehatan
"Sesuai referensi dari komite penasihat pakar imunisasi nasional, fokus yang akan diberi imunisasi kelak ialah pertama ialah mereka yang ada di garis depan yakni beberapa petugas klinis, selanjutnya petugas non-medis yang terhitung TNI dan Polri," kata Muhadjir Effendy dalam pertemuan jurnalis Penyediaan dan Tindak Lanjut Kehadiran Vaksin Covid-19, Senin (7/12/2020).
Seterusnya barisan resiko tinggi yakni barisan karyawan terhitung didalamnya beberapa pedagang pasar, pelayan toko atau pramuniaga dan mereka yang bekerja di bidang bidang perusahaan industri beberapa pegawai dan beberapa pegawainya.
Itu yang akan difungsikan vaksinasi fokus, selanjutnya terhitung mereka yang berkontak treking barisan resiko dari keluarga dan contact masalah Covid-19 dan yang paling akhir ialah administrator pemerintahan yang terjebak dalam memberi service khalayak.
"Saya tekankan apa yang diamanahkan presiden di pertemuan meeting kabinet terbatas jika dalam vaksinasi ini ada dua, yang satu lihat dari sisi mereka yang ada di garda depan itu harus juga memerhatikan mengenai geospasial atau posisi di mana berlangsung peluang berlangsung penimbunan partikel virus," terangnya.
Menurut dia itu yang lebih diprioritaskan, karena tebaran covid-19 Indonesia ini tidak rata dan dimanapun peluang berlangsung penimbunan sejumlah partikel virus dan tidak. Karena itu presiden benar-benar meminta supaya factor peta tebaran covid-19 supaya mendapatkan perhatian penuh.
"Hingga pemakaian vaksin kelak benar-benar efektif tidak asal hajar rata, tetapi berdasar penyeleksian siapakah yang paling ada di garda depan yang paling rawan selaku orang yang akan terkena atau penebar," ujarnya.
Sekitar 1,2 juta jumlah vaksin Covid-19 produk Sinovac datang di Indonesia pada Minggu (6/12/2020) malam. Vaksin itu sekarang sudah tersimpan dalam cold penyimpanan Bio Farma, Bandung, Jawa Barat.
Menteri Tubuh Usaha Punya Negara (BUMN) Erick Thohir menjelaskan, kehadiran gelombang pertama vaksin Covid-19 ini adalah udara segar untuk penyediaan dan penerapan vaksinasi di Indonesia.
"Alhamdulillah, kami mengucapkan syukur sebab vaksin Covid-19 mulai datang secara setahap di Indonesia. Ini satu cara maju bukti kerja sama yang kuat lintas Kementerian dan Instansi, baik Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan, Kementerian Keuangan, Tubuh POM, Bio Farma Garuda dan nanti akan disokong oleh seluruh Pemerintahan Wilayah, TNI dan Polri," menyambut Erick dalam penjelasannya, Senin (7/12/2020).
Erick, yang Ketua Eksekutor KPCPEN ini menambah, vaksin yang datang ini ialah vaksin kontribusi Pemerintahan, sedang mendatang selanjutnya, beberapa diperuntukkan untuk vaksin berdikari.
"Vaksinasi akan dikerjakan setelah memperoleh ijin BPOM dan MUI dan gagasannya akan datang pada bulan Januari tahun depannya," kata Erick.
Vaksin berdikari nanti ditarget untuk warga sanggup dan pemerintahan akan bekerja bersama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan federasi pebisnis yang lain.
"Jalan keluar dari wabah ini ialah bergotong-royong. Bergotong-royong jaga prosedur kesehatan bergotong-royong menolong yang terimbas. Begitupun dengan vaksinasi, saya ajak warga sanggup ikut gotong-royong dan kita telah berbicara dengan Kadin dan banyak federasi yang lain," terang Erick.
